25 Okt 2010

beauty is art or beauty is a literature ?

beauty is art or beauty is a literature ? 


Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). 


                Tahun 2006, seorang laki-laki di India mendatangi rumah sakit untuk meminta dokter menghilangkan salah satu penisnya. Kondisi yang dikenal dengan istilah diphallia ini sangat langka, dan kemungkinan hanya ada 100 kasus di seluruh dunia. Manusia seharusnya banyak bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan. Coba perhatikan gambar penis ganda diatas, jika kita bisa lebih mensyukurinya mungkin akan lebih banyak manfaatnya. Tuhan menciptakan manusia jauh dari kesempurnaan, bisa dibilang tak ada satupun manusia yang begitu sempurna. Nah berikut ini liat gambar dibawah 

   Seni dalam keindahan yang telah pencipta ciptakan kepada kita. Menurut saya gambar di atas adalah seni yang dikirimkan Tuhan untuk diperlikan kepada manusia yang tidak cacat untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan sang pencipta kepada kita, atau jangan sampai menyalah gunakan keindahan dalam arti "art". mentang mentang wanita indah lalu menjual bodynya untuk promosi agar menarik pembaca atau pelanggannya. seperti contoh ganbar ini :







beberapa wanita populer menyalah gunakan keindaham yang diberika Tuhan, sehingga selalu kurang puas dan ingin memperbesarnya. 

Coba simak bagaimana kejadianya kalo sudah seperti ini.


                Banyak wanita yang merasa kurang seksi jika payudara mereka kendor. Untuk menambah rasa percaya diri mereka dengan melakukan operasi implan silikon pada payudaranya. Tapi dengan silikon murah, seorang wanita malah mendapat petaka pada payudara yang pecah hingga menderita sakit parah.




Demi mendapatkan dada yang membusung, wanita rela mencari utangan untuk membayar operasi implan payudara. Hasilnya memang memuaskan ukuran payudara yang semula 36B menjadi 36 DD.

Tapi ternyata kebahagiaan tak berlangsung lama. Empat tahun setelah operasi, implan pada payudaranya pecah dan berakibat fatal hingga membuatnya sakit parah.

Sekitar 50.000 wanita di Inggris telah melakukan implan payudara dengan membayar 3.500 poundsterling (Rp 49 juta) atau sekitar setengah dari harga operasi payudara biasanya.

Dilaporkan 70 orang wanita telah mengalami penderitaan karena implannya pecah.

Dalam beberapa kasus, pecahnya implan pada payudara telah menyebabkan kerusakan pada jaringan payudara, bengkak dan sakit yang luar biasa.

Dampak jangka panjang dari pecahnya implan belum diketahui secara pasti, tapi komplikasinya bisa mencakup rusaknya saluran susu dan distorsi (perubahan bentuk) payudara yang sangat menyakitkan.



Payudara terbesar di dunia akhirnya harus diangkat demi menyelamatkan nyawa sang pemilik, Upaya yang dilakukan selama 3 bulan terakhir gagal mengatasi infeksi parah pada payudara berukuran M tersebut.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, model kelahiran Brazil itu tercatat dalam Guiness Book of World Records pada tahun 2009 sebagai pemilik payudara terbesar di dunia dengan ukuran 38 KKK. Untuk mendapatkan ukuran sebesar itu, sedikitnya Sheyla telah melakukan 30 kali operasi plastik.

Terakhir, Sheyla telah memperbesar ukuran buah dadanya menjadi M pada Juni 2010. Operasi tersebut harus dilakukan di Brazil, sebab pemasangan impan sebesar itu telah melebihi batas aman yang diizinkan di Amerika.

Sayangnya ambisi untuk memperbaiki rekor justru mendatangkan masalah bagi model berusia 30 tahun tersebut. Sejak saat itu ia tak hanya kesulitan untuk bergerak, tetapi juga mengalami demam dan mendapat masalah pada rongga dada sehingga sulit untuk bernapas.



Dokter mengatakan bahwa payudara berukuran ekstrem itu telah membebani punggung atas Sheyla. Namun yang lebih parah, kedua payudara tersebut ternyata mengalami infeksi bakteri ganas staphilococus dan streptococus yang mengancam nyawa sang model.

Upaya menyelamatkan Sheyla berikut payudaranya dilakukan lewat pemasangan pompa khusus untuk menyedot jaringan implan yang telah terinfeksi. Pompa itu bekerja nonstop 24 jam sehari dan terus dimonitor selama 2 kali tiap pekan.

Namun karena infeksi dan kerusakan di jaringan implan sudah begitu parah, langkah ini tidak mampu menyelamatkan buah dada Sheyla. Bahkan pemberian obat-obatan dosis tinggi tidak banyak membantu, sehingga ibu dari 2 anak ini tidak punya pilihan lain kecuali membiarkan dokter mengangkat kedua payudaranya.

"Saya tahu ini menyakitkan sebab saya sangat senang memiliki payudara sebesar ini, tapi saya sadar bahwa keluarga adalah yang paling panting karena saya juga sayang pada anak-anak" ungkap Sheyla seperti dikutip dari Myfoxhouston.



Sheyla akhirnya harus pasrah payudaranya diangkat dalam operasi yang dilakukan di Richmond, Texas baru-baru ini. Kini ia harus membiasakan diri melihat dadanya yang nyaris rata, bahkan lebih kecil dibanding ukuran aslinya sebelum diperbesar untuk pertama kali.

Dokter hanya menyisakan sedikit jaringan yang tidak terinfeksi, sekedar untuk memberi bentuk jika suatu saat nanti payudaranya akan direkonstruksi. Namun sebelum sampai pada tahap itu, Sheyla masih harus menjalani masa pemulihan yang diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.

Salah satu dokter yang menangani Sheyla, Dr Shazia Gill mengatakan bahwa infeksi staphilococus maupun streptococus merupakan salah satu risiko pada implan payudara. Risiko lainnya meliputi nyeri atau bahkan cedera pada punggung akibat menahan beban terlalu berat.

Bukan itu saja, implan payudara juga berisiko menyebabkan kecanduan seperti halnya operasi plastik yang lain. Sheyla mengakui hal itu, namun ia telah bertekad untuk mengatasi kecanduan itu demi keluarga dan terutama nyawanya sendiri.

2 komentar: